Kamis, 09 April 2015

Peran Guru PAI Dalam Membentuk Karakter Anak Didik

Salah satu hak peserta didik adalah untuk mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang sama. Memperhatikan hak anak didik dalam satuan pendidikan maka seorang guru diwajibkan untuk mendidik anak dengan baik sesuai ajaran agama dan norma norma yang berlaku didalam masyarakat dan anak diwajibkan untuk memahami dan memperdalam ilmu agama. Pendidikan agama adalah suatu proses pembinaan dan pengajaran yang dilaksanakan dalam segala segi, yang dapat membimbing dan mengarahkan seseorang menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berpegang teguh terhadap ajaran agama Allah, yaitu agama Islam. Melihat realita yang terjadi dalam masyarakat, bahwa saat ini perilaku anak sudah tidak sesuai dengan nilai-nilai agama, moral dan nilai-nilai budaya yang hidup dalam masyarakat. Padahal maju atau mundurnya suatu bangsa sangat tergantung bagaimana bangsa itu memperlakukan atau mendidik anak-anaknya. Oleh karena itu guru harus berperan aktif dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter anak maka secara tidak langsung tujuan pendidikan nasional akan terwujud. Adapun peran guru agama Islam dalam pembentukan karakter anak yaitu sebagai berikut:

1. Berperilaku sesuai ajaran agama Guru agama Islam dalam mendidik anak didik mengharapkan agar anak didiknya dapat berahlak mulia dalam pergaulan baik dilingkungan sekolah, ataupun diluar sekolah. Oleh karena itu para pendidik perlu memperdalam pencapaian dan peningkatkan bentuk penghayatan mereka terhadap ajaran Islam. Sehingga guru tidak hanya mentransfer ilmunya tapi guru juga harus mendidik anak agar berperilaku sesuai yang ditetapkan dalam ajaran agama Islam.

2.Memahami anak Guru dalam membimbing ataupun memberikan pemahaman tentang Islam kepada anak, selayaknya dapat memahami tingkat kemampuan setiap anak didiknya karena setiap anak memiliki sifat dan kemampuan yang berbeda untuk memahami pelajaran, sehingga ada kesulitan pada anak didik untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru serta anak didik mampu mengamalkan dari apa yang disampaikan.

3. Mengikuti perkembangan anak didik Guru adalah tenaga pengajar, akan tetapi terkadang guru lupa akan kewajibannya dan tidak jarang guru mengajarkan perilaku yang baik kepada anak tapi tidak diikuti dengan bimbingan penuh serta perhatian kepada anak baik ketika anak tersebut berada dilingkungan sekolah ataupun diluar lingkungan sekolah.

4. Berperan aktif dalam memberikan bimbingan dan nasihat Untuk membentuk karakter anak, maka guru agama harus lebih mengetahui fungsinya dalam memberikan bimbingan ataupun nasihat kepada anak didiknya dalam berperilaku. Sehingga anak terkontrol dalam bergaul dengan sesama temannya terlebih kepada orang tua dan guru, selain itu pula anak dapat menfilter terhadap pengaruh negative yang akan merusak akhlak bahkan mengubah pola berfikir anak kedepannya. Selain itu pula bahwa guru selaku pembimbing tidak henti-hentinya mengarahkan dan memperbaiki perilaku anak yang tidak sesuai dengan nilai-nilai keagaaman dan sudah menjadi kebiasaan, walaupun sangat sulit untuk merubah kebiasaan buruk anak, tapi guru memaksimalkan perananya dalam membentuk karakter sehingga anak tersebut mencerminkan sifat kemandirian, mampu meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

Memperhatikan peran guru dalam membentuk karakter anak yang telah dikemukakan sebelumnya, maka guru harus berusaha menjadi guru ideal, di samping menjadi contoh moralitas yang baik, diharapkan guru memiliki wawasan keilmuan dan pengetahuan yang luas sehingga materi yang disampaikan dalam hal ini Pendidikan Agama Islam dapat ditinjau dari berbagai disiplin keilmuan yang lain. Memahami psikologi anak didik sangat diperlukan pula. Belajar Pendidikan Agama Islam di sekolah bagi anak didik bukan saja belajar tentang yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan (halal dan haram), tetapi mereka belajar adanya pilihan nilai yang sesuai dengan perkembangan anak didik, dari hasil itu, guru dapat memaksimalkan diri untuk berfikir strategi agar anak didik mengamalkan nilai-nilai keagamaan. Guru dalam mentransfer nilai tidak hanya diberikan dalam bentuk ceramah, tetapi bagaimana guru berkreasi dalam memberikan strategi pembelajaran kepada anak didik, sehingga suasana belajar tidak monoton dan anak didik terasa menyenangkan dan tidak bosan dengan suasana belajar. Guru Pendidikan Agama Islam diharapkan mengikuti perkembangan metode pembelajaran mutakhir untuk menggunakan media teknologi informasi dalam pembelajarannya demi untuk memberikan yang terbaik kepada anak didik kedepannya. Selain itu pula bahwa dalam memberikan materi kepada anak harus memahami tingkat kemampuan setiap siswanya karena setiap anak memiliki sifat dan kemampuan yang berbeda untuk memahami pelajaran, sehingga terkadang ada beberapa siswa kesulitan untuk memahami apa yang diajarkan dan disampaikan oleh guru.


sumber:

http://andirafiqah.blogspot.com/2012/10/peran-guru-pendidikan-agama-islam-dalam.html 


 Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa

 

Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu faktor penunjang dalam pendidikan moral. Orang yang bermoral adalah orang yang memiliki sikap batin yang baik dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik pula. Sikap batin ini disebut juga hati. Orang yang baik memiliki hati yang baik. Akan tetapi sikap batin yang baik baru dapat dilihat oleh orang lain setelah terwujud dalam perbuatan lahiriyah yang baik pula. Selain itu Pendidikan Islam merupakan salah satu faktor yang membentuk kepribadian yang luhur bagi peserta didik. Selain membentuk kepribadian yang luhur, pendidikan agama Islam juga bertujuan menanamkan keimanan pada diri peserta didik yang tercermin dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Untuk mengetahui peran pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak siswa dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui moralitas peserta didik, sebagaiman di utarakan dalam rumusan masalah: a) bagaimana peran PAI dalam pembinaan akhlak siswa, b) bagaimana peran Pramuka dalam pembinaan akhlak siswa, c) faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pembinaan akhlak siswa. Setelah penelitian ini dilaksanakan, diharapkan menjadi salah satu gambaran bagi pendidik agama Islam dalam meningkatkan metode pembelajaranya.

Dalam merealisasikan tujuan tersebut diatas, maka di gunakan dua pendekatan yaitu pendekatan teoritis yaitu pendekatan dengan melakukan studi kepustakaan yang ada kaitanya dengan judul skripsi dengan menggunakan metode deduktif dan induktif. Dan pendekatan empiris yang bertujuan untuk mengetahui secara langsung gambaran objek penelitian yang dilakukan dengan mencari, mengamati, dan mengolah data yang di peroleh dari hasil penelitian.

Penelitian ini dilakukan di SMPN 23 Malang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan metode analisis data yang bersifat kata-kata atau kegiatan yang di temukan di lapangan dianalisis dengan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam berpengaruh dalam pembentukan moralitas peserta didik. Pendidikan yang efektif dilakukan adalah pembentukan lingkungan yang agamis sehingga dapat berpengaruh langsung dengan aktifitas mereka. Sedangkan lingkungan yang kurang mendukung dalam pembentukan moral mereka adalah adat istiadat pergaulan serta kemajuan teknologi yang tidak diimbangi dengan kedalaman spiritual dan kematangan jiwa.

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pendidik dalam memberikan pendidikan. Pengaruh kemajuan teknologi yang secara tidak langsung memberikan dampak pada prilaku seseorang.

sumber:

http://lib.uin-malang.ac.id/?mod=th_detail&id=05110060

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...